Pati – Kepala Desa (Kades) Tawangharjo, Sudarmono meminta maaf saat audiensi di Balai Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Kamis (7/11/2024).
Permintaan maaf itu diutarakan saat sebanyak ribuan warga menggeruduk balai desa, lantaran geger proses pengisian perangkat desa (Perades).
Aksi ini merupakan buntut adanya dugaan kecurangan pengisian perangkat desa (Perades) tepatnya kepala dusun (Kadus) atau Kamituwo Dukuh Tapen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pergerakan massa ini terjadi, setelah warga mengetahui Selamet Riyadi yang merupakan kadus terpilih, diduga diintervensi untuk mengundurkan diri.
“Mas Slamet Riyadi sudah menjelaskan secara jelas. Itu sudah pernyataan Mas Selamat. Insya Allah apa yang disampaikan Mas Selamat. Yang dibilang Mas Selamat ya sama saja. Sama saja,” kata Kades Tawangharjo, Sudarmono dalam audiensi.
Sudarmono meminta maaf kepada warganya karena open rekrutmen perades di Desa Tawangharjo menimbulkan kegaduhan.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas apa yang menjadi ketidaknyamanan panjenengan. Jadi memang ini semuanya memang ada kata maaf dari saya. Saya maaf hari ini panjenengan,” tuturnya.
Sudarmono berharap, warganya memaafkan kekhilafan tersebut. “Apabila ada kesalahan saya, saya manusia biasa pasti ada kesalahan. Jadi saya mohon maaf kepada warga saya,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Balai Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, digeruduk sebanyak ribuan warga, Kamis (7/11/2024).
Massa sebelumnya juga melakukan aksi serupa yakni menggeruduk rumah kepala desa (Kades) secara spontan, Rabu (8/11/2024) malam.