Pati – Warga Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, untuk kesekian kali membersihkan sisa lumpur pasca diterjang bencana banjir, Kamis (20/2/2025) pagi.
Masyarakat setempat mengaku kesal dan geregetan, lantaran banjir ini pasang-surut selama tiga hari berturut-turut, sejak hari Senin hingga Rabu (19/2/2025) sore kemarin.
“Kemarin bersih-bersih, bersih-bersihnya sudah selesai, airnya datang lagi kemarin. Tiga kali seperti ini, mulai hari Senin, Selasa, Rabu,” kata Suriyah warga setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bersih-bersih rumah hingga pekarangan ini, menurut warga sangat menguras energi. Lantaran lumpur yang terbawa banjir cukup tebal.
“Yang dirasakan ya resah, capek bersih-bersih gini terus, badan saya juga capek enggak fit,” terangnya.
“Kemarin jam 14.00 WIB sudah bersih semua, kebanjiran lagi,” imbuh wanita berusia 49 tahun tersebut.
Warga berharap, ada respon dari pemerintah untuk menormalisasikan Sungai Simo yang menjadi biang banjir di Desa Gadingrejo.
“Harapannya ya dibenahi Sungai Simo itu. Sampah dari atas macet di jembatan, banjir kan,” pintanya.
Perangkat Desa Gadingrejo, Hardoyo mengatakan, ketika ada banjir seperti ini, warga selalu bergotong-royong untuk membersihkan sampah yang menyumbat dengan peralatan seadanya di Sungai Simo.
“Kalau ada musibah seperti ini, warga selalu gotong-royong,” ujarnya di sela kesibukan membersihkan sungai yang tersumbat sampah.
Banjir di wilayahnya merupakan imbas intensitas tinggi di daerah atas. Tidak hanya membawa air, sampah juga terbawa arus yang akhirnya menyumbat aliran sungai.
Kemudian, karena tingginya debit air Sungai Simo. Maka air melimpah ke Jalan Pantura Pati-Juwana dan menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
“Air hujan dari gunung Muria masuk ke Sungai Bapoh dan bermuara di Sungai Simo akhirnya meluap ke Jalan Pantura dan menghambat lalu lintas,” terangnya.
Editor : Bang Horor