Pati – Ada yang berbeda pada momen hari raya Natal di Gereja Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Tabernakel Kabupaten Pati, pada tahun tahun ini.
Pasalnya, khusus tahun 2024, jemaat gereja bahu-membahu mengumpulkan limbah plastik galon air mineral untuk dirangkai sedemikian menjadi pohon natal.
Pohon Natal unik ini nampak elok menjulang di halaman JKI Tabernakel yang berlokasi di Jalan RA Kartini nomor 3 Pati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keindahan pohon Natal dari limbah ini semakin apik ketika petang. Lantaran kerlap-kerlip lampu seolah mengalir laksana air yang jernih.
Sekretaris Pengurus JKI Tabernakel Pati, Hadi Santoso, menuturkan pohon natal ini memiliki tinggi 6 meter yang berbentuk pohon cemara.
“Pohon natal ini terbuat dari tumpukan ratusan galon air mineral. Kemudian disusun berbentuk pohon cemara,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (19/12/2024).
Pengurus dan Jemaat gereja juga menambah pernak-pernik seperti lampu dan aksesoris khas Natal, agar terlihat lebih cantik.
Dia menjelaskan, pohon natal yang dibuat dari galon ini karena bertujuan mengingatkan kepada jemaat mengenai kepedulian terhadap lingkungan.
Terutama memanfaatkan sampah seperti galon air mineral yang dimanfaatkan untuk membuat pohon natal.
“Ini juga biar masyarakat tahu bahwa barang bekas itu tidak dibuang begitu saja tetapi juga dimanfaatkan hal yang bermanfaat dalam hal ini dibuat untuk pohon natal,” jelas Hadi.
Hadi menjelaskan pohon natal ini membutuhkan 350 galon air mineral. Dengan ketinggian mencapai 6 meter dengan diameter paling bawah 2,5 meter.
Galon ini didapatkan dari para jemaat dan rongsok yang ada di wilayah kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
“Kita buat semacam pohon cemara, karena pohon natal ini pohon cemara jadi lancip ke atas,” jelasnya.
Untuk memperindah pohon ini, Hadi bersama pengurus gereja lainnya menambah asesoris lain seperti lampu.
Setelah dipasang lampu, maka pohon natal dari galon ini lebih terlihat indah dan seperti memancarkan air dari atas ke bawah.
“Kemudian kita berikan hiasan-hiasan untuk lampu hias, karena galon ini bening kemudian ada efek-efek memancar seperti air yang terjun dar atas ke bawah,” terang dia.
Proses pekerjaan pohon ini selama tiga pekan. Sebab pengelola hanya mengerjakan pada hari Rabu dan Sabtu karena keterbatasan pengelola yang membantu membuat pohon natal ini.
“Proses pembuatan sekitar tiga minggu karena seminggu dua kali karena kita sambi hari Rabu dan Sabtu saja. Kalau perkirakan waktu seminggu sudah jadi tapi karena tenaga kita bisa Rabu dan Sabtu,” terang dia.
Hadi menambahkan, melalui kreasi ini diharapkan agar jemaat lebih peduli akan kelestarian lingkungan, lebih-lebih sampah plastik bisa bertahan hingga 3 abad hingga terurai.
Lebih dari itu, pohon Natal ini memiliki arti dan filosofi khusus bagi umat Kristiani di Kabupaten Pati.
“Kita ingin bahwa para jemaat ini kita di sini terus mengalir (kesehatan, rejeki) seperti yang ada pohon natal ini,” pungkasnya.
Penulis : Bang Horor
Editor : Bang Horor