Pati – Bantuan stimulan puso tahun 2023 yang dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada petani terdampak gagal panen, akhirnya disalurkan kepada petani di Kabupaten Pati.
Pencairan bantuan stimulan puso dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sedangkan untuk pendistribusian kepada petani yang lahannya puso, dipegang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Pati, Arief Fadhilah mengatakan, bantuan stimulan diberikan kepada petani yang sawahnya terdampak banjir pada tahun lalu.
“Kami BPBD hanya menyalurkan. Data petani yang terdampak banjir dari Dinas Pertanian,” ujarnya saat penyaluran bantuan puso di Balai Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Rabu (9/10/2024).
Tepatnya, bantuan stimulan puso ini menyasar petani terdampak pada periode Januari sampai dengan Maret tahun 2023 silam.
“Jadi kalau dihitung, waktu durasi untuk pencairan 1,5 tahun lebih. Ini dibiayai langsung oleh BNPB pusat, kami hanya menyalurkan,” terangnya.
Disebutkan, sebanyak 3.922 petani di Pati yang mendapat bantuan stimulan puso tahap pertama.
Mereka adalah yang tergabung dalam 82 Kelompok Tani (Poktan) di 6 wilayah, meliputi Kecamatan Jakenan, Gabus, Margorejo, Wedarijaksa, Dukuhseti, dan Juwana.
Nominal bantuan yang diberikan para petani ini berbeda tergantung luas lahan sawah yang terkena puso. Adapun 1 hektare yang terkena puso mendapatkan bantuan sebesar Rp 8 juta.
“Untuk tahap pertama ini sejumlah 1.961,38 hektare. Dengan total uang Rp 15.691.800.000. Di enam kecamatan. Dari 82 Poktan dengan jumlah petani 3.922,” sebutnya.
“Masing-masing petani mendapatkan Rp 8 juta per hektare. Karena setengah hektare kena puso, berarti dia dapat Rp 4 juta,” bebernya.
Bantuan ini disalurkan selama dua pekan yang dimulai Senin (7/10/2024) kemarin. Sampai Rabu (9/10/2024), setidaknya bantuan ini telah disalurkan ke 25 Poktan.
“Tahap pertama ini dicairkan mulai hari Senin (7/10/2024) kemarin sampai dengan Senin yang akan datang. Penyaluran dua mingguan,” ucapnya.
Saat ditanya alasan bantuan baru cair, Arief mengaku tidak mengetahui alasannya. Sebab bantuan ini langsung dari BNPB.
“Kalau itu BNPB yang bisa menjawab. Karena tanggung jawab mutlak anggaran di BNPB. Kami hanya melaporkan saja. Uang di transfer langsung dari BNPB ke petani melalui ketua Poktan,” ujar dia.
Saparin petani asal Desa Banjarsari mengaku senang mendapatkan bantuan ini. Ia merasa terbantu setelah mengalami kerugian akibat banjir pada tahun lalu.
Padi yang ditanam Saparin di lahan seluas 1 hektare lebih kebanjiran dan membusuk, gagal panen pun tak bisa terhindarkan. Dia pun mendapatkan bantuan puso sebesar Rp 12 juta.
Editor : Bang Horor